Edison’s Week in Review: 28 February 2009

Rasanya sudah lama sekali saya tidak menulis artikel seri Week in Review (ketika saya periksa, ternyata memang sudah lebih dari 2 bulan). Meskipun tadinya saya berencana untuk mengeluarkan artikel seri ini secara rutin, tetapi dalam perkembangannya, karena berbagai kendala, rencana saya ini jadi sulit dilaksanakan.

Dalam 2 bulan ini selama artikel seri ini tidak dikeluarkan, mungkin ada beberapa pembaca yang baru datang, sehingga kurang tahu apa itu sebenarnya artikel seri Edison’s Week in Review. Sekedar informasi bagi pembaca blog ini yang tergolong relatif  ‘baru datang’, artikel seri ini saya buat untuk membahas berita di dunia finansial yang terjadi dalam satu minggu terakhir, terutama berita yang saya anggap menarik tetapi malah rasanya tidak terlalu ‘diangkat‘ oleh media di Indonesia.

—–oOo—–

Untuk minggu ini, saya ingin mengangkat berita tentang semakin bertambahnya bank yang ‘rawan‘ di Amerika sana. 6 bulan lalu (Agustus 2008), saya sempat menuliskan tentang topik yang sama (artikelnya bisa dibaca di sini). Seperti yang saya ceritakan dahulu, di USA, badan FDIC atau Federal Deposit Insurance Corporation (semacam lembaga LPS di Indonesia) secara rutin menerbitkan jumlah bank yang dianggapnya ‘rawan’ (tanpa menerbitkan nama-nama bank yang masuk kategori ini).

Pada akhir tahun 2007 misalnya, jumlah bank bermasalah di Amerika adalah sebanyak 61 bank.  Tetapi di periode Januari-Maret 2008, jumlah tersebut meningkat menjadi 90 bank, dimana nilai asset bank ini mencapai US$ 26,3 Milyar Dollar. Di periode April-Juni 2008, angka ini kembali meningkat. Jumlah bank bermasalah mencapai 117 bank dan nilai asset bank-bank bank-bank bermasalah ini mencapai US$ 78,3 Milyar Dollar.

Di minggu ini, FDIC kembali mengumumkan jumlah bank bermasalah untuk periode Oktober-Desember 2008. Jadi bagaimana perkembangan berita ini sejak terakhir kali saya angkat 6 bulan lalu?

Ternyata sejak saya terakhir kali membahas masalah ini, jumlah bank bermasalah di Amerika mengalami kenaikan yang sangat drastis. FDIC mengumumkan bahwa di akhir tahun 2008 lalu, bank bermasalah di USA sudah mencapai 252 bank. Jumlah asset yang ada di bank-bank bermasalah tersebut pun bukan main-main, yaitu sebesar US$ 159 Milyar Dollar (sekitar Rp 1900 Triliun, dgn asumsi 1US$=Rp 12 ribu).

BankBermasalah

Agar anda bisa lebih mempunyai bayangan seberapa ‘dashyatnya’ angka ini, bayangkanlah ini: Jika US$159 Milyar disimpan dalam bentuk tumpukan uang kertas $1 (1 dollar), maka tumpukan uang kertas $1 tersebut beratnya akan sama dengan:

  • 574 pesawat terbang Airbus tipe A380, atau;
  • 28883 ekor Gajah Afrika, atau;
  • 97909 mobil ukuran sedang (spt Honda Accord misalnya)
  • 1.751.101 pria dewasa

Akibat perkembangan di sektor perbankan ini, dana FDIC pun terkuras cukup banyak. Di akhir tahun 2008, dana FDIC ‘melorot‘ hingga 50%, yang disebabkan karena FDIC perlu menyisihkan uang utk kasus bank yang tumbang (baik yang sudah benar-benar tumbang, maupun yang diperkirakan ‘hampir pasti’ tumbang). Akibatnya, FDIC kemungkinan besar akan menaikkan iuran ‘asuransi’ yang ditariknya dari berbagai bank.

……

Setiap kali saya membaca berita tentang topik ini, mau tidak mau saya jadi terpikir, “kapan ya kira-kira LPS Indonesia bikin gebrakan dan mengikuti langkah FDIC yg berani mengumumkan jumlah bank bermasalah?”. Kira-kira menurut anda kapan?

7 Comments

Filed under Edison's Week in Review

7 responses to “Edison’s Week in Review: 28 February 2009

  1. san

    Bung Edison… maaf kalo kesannya pertanyaannya OOT tapi bisa ga sih jelasin apa yang dimaksud dengan aset-aset busuk yang rencananya bakal dibeli US Govt? Apa aset yang dimaksud berkaitan dengan artikel Subprime mortgage itu?? Kalo pemerintah banyak menasionalisasi perusahaan… gimana sih dampaknya terhadap perekonomian negara tersebut? Katanya defisit US dah gede banget… bisa kasih sekedar gambaran nasib US in the long term??? Segitu dulu deh… thanks in advanced

  2. mudah2an US dollar masih jadi alat transaksi dunia..kalo nggak gawat nih..makanya kemarin hillary ke cina..minta agar cina gak berhenti beli surat hutangnya us..

  3. semoga sih segera, LPS bisa seperti yang di Amrik.

  4. Blazy DK

    wah2 blm ada kabar tanda2 krisis akan berlalu nih…

  5. san

    Beneran nih…. Artikel week reviewnya di bulan Maret ga da nih…. Jadi kangeeenn….

Leave a reply to san Cancel reply