Mengenal Investasi Lebih Dekat (part 2)

money house

article by Alina

Ketika sudah muncul dalam diri Anda keinginan untuk membangun investasi, itu merupakan langkah awal Anda dalam mencapai sukses. Namun keinginan saja tidaklah cukup, dalam berinvestasi Investor disarankan memiliki tujuan yang akan dicapai dalam berinvetasi. Investor harus membuat tujuan yang spesifik dalam setiap investasinya. Berikut akan saya coba ceritakan mengenai langkah-langkah dalam berinvestasi.

1. Kenali Diri Anda

Sebelum memulai berinvestasi, Investor harus mengetahui terlebih dahulu kondisi awal keuangan yang ada saat ini. Pelajari dengan seksama semua pendapatan dan pengeluaran yang ada selama ini. Lakukan perhitungan asset (tabungan, rumah, kendaraan, tanah, dll) yang dimiliki saat ini, dan juga semua hutang yang dimiliki (KPR, tagihan kartu kredit, cicilan kendaraan, dll).

2. Tujuan Investasi

Tujuan Investasi adalah keinginan yang ingin diraih dengan cara berinvestasi. Dengan memiliki tujuan investasi, Investor bisa memilih jenis investasi yang akan digunakan. Biasanya tujuan berinvestasi meliputi :

  • Mengumpulkan dana pensiun. Mengumpulkan dana pensiun adalah salah satu alasan penting dalam berinvestasi. Meskipun terkadang dana pensiun dari tempat kerja sudah ada, namun sebaiknya kita membuat juga portofolio untuk dana pensiun. Sekedar berjaga-jaga dari kemungkinan terburuk (siapa tau perusahaan dana pensiunnya ga sanggup bayar)
  • Meningkatkan pendapatan. Berinvestasi yang bertujuan meningkatkan pendapatan dapat dilakukan dari memperoleh bunga atau kupon obligasi ataupun dividend.
  • Simpanan untuk Pengeluaran Ekstra. Keluarga biasanya menyisihkan sebagian pendapatannya selama beberapa waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Yang paling sering adalah untuk uang muka pembelian rumah, pendidikan, perjalanan liburan, atau modal untuk memulai sebuah bisnis. Jenis investasinya pun tergantung dari besaran dana dan waktu yang dibutuhkan.

3. Menentukan Rencana Investasi

Setelah menentukan tujuan investasi, yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan investasi yang paling ideal agar tujuan tersebut tercapai. Buatlah perencanaan untuk setiap tujuan yang ingin dicapai. Tentukan target tanggal yang harus tercapai, dan besaran resiko yang bisa Anda hadapi. Semakin spesifik perencanaan tersebut dibuat, semakin mudah anda menjalankannya dengan konsisten.

4. Menentukan Produk Investasi

Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi produk investasi apa yang akan digunakan dengan melihat potensi hasil dan resiko dari setiap produk investasi yang akan digunakan. Kumpulkan semua informasinya terlebih dahulu, pelajari dengan seksama produk investasi tersebut (lebih baik baca prospektusnya). Berhati-hatilah dalam memilih produk investasi, karena ini penting dalam kesuksesan investasi Anda.

5. Diversifikasi

Untuk mencapai berbagai tujuan investasi, Investor membangun sebuah portofolio yang berisi berbagai produk investasi. Diversifikasi adalah kunci dalam menyusun portofolio agar hasil yang diperoleh maksimal namun memiliki resiko yang minimal. Jika ada produk investasi yang turun, harus ada produk investai lain yang naik. Berinvestasilah di berbagai jenis investasi dan banyak jangka waktu.

6. Mengelola Portofolio.

Keberhasilan dalam mengelola portofolio bukan dilihat dari hasil yang diperoleh, namun dari cara orang tersebut mengendalikan resiko. Jika portofolio yang telah disusun hasilnya bergeser dari tujuan awal, rubahlah isi portofolio Anda agar tetap konsisten dalam tujuan investasi. Pastikan Anda memiliki alasan yang tepat dalam melakukan penjualan atau pembelian.

Jika ada yang bertanya kapan saat yang tepat untuk memulai berinvestasi, jawabannya adalah sekarang. Happy Investing 🙂

31 Comments

Filed under Pemikiran tentang Investasi

31 responses to “Mengenal Investasi Lebih Dekat (part 2)

  1. betul, keinginan saja tidak cukup, kita harus tahu apa tujuan investasi kita.

  2. untuk langkah no. 5 diversifikasi, bagaimana kita bisa tahu apakah portofolio kita sudah cukup terdiversifikasi atau belum? apa ukurannya?

    • Galih

      Kalo itu tergantung pribadi masing2 bro….contoh : ada orang punya komposisi portfolio sebagai berikut, 50% di saham, 30% di obligasi, dan 20% di pasar uang.
      Nah ada juga orang yang konservatif dengan portfolio 50% di obligasi, 30% di pasar uang dan 20% di saham….

      yah itu semua tergantung dari kita sendiri ingin mengatur komposisi portfolio kita seperti apa. Saya pribadi untuk tahun ini senang nyemplung ke RD Saham, mungkin komposisi untuk tahun ini 95% lebih ada di RD Saham hehehe…bukan brarti itu komposisi portfolio saya lho….tahun depan rencananya mao di rebalancing lagi portpolionya ke intrume yang lebih ecil resikonya seperti obligasi ato pasar uang 🙂

      • Kurniawan

        Kalo mo diversifiksi itu , memang harus bener2 beda asset classs ya… saya punya mutual fund / RDS china dan india, selalu kompak naik turun berbarengan …. dulu gw pikir kalo punya international fund, sudah diversikasi … ternyata belum lho…

      • konobe

        jadi diversifikasi itu tujuannya adalah meminimalkan risiko untuk hasil yang optimal.
        ada banyak levelnya. Misal diversifikasi dari keseluruhan portfolio seperti paper asset dan riil asset. Lalu dalam paper assetnya sendiri juga perlu diversifikasi karena risikonya yang berbeda, misal saham dan obligasi. Dalam kepemilikan sahamnya juga perlu diversifikasi lagi, begitu pula dalam obligasi. Dari sisi tempat juga perlu diversifikasi jika memang sudah mampu.

        Nah biasanya kalau tipenya hampir2 mirip, perlu dilihat korelasinya juga. Misalnya mungkin bursa india dan china punya korelasi yang cukup tinggi, jadi sebaiknya cari bursa dengan korelasi negatif untuk diversifikasi. (yang ini saya belum tau bursa mana yang punya korelasi negatif :D)

      • San

        @Kurniawan
        Mutual fund/RDS China India itu maksudnya gmn ya? Bisa beli di Indonesia via MI mana? mohon info n penjelasan lbh lanjut dunk 😀 thanx

      • Kurniawan

        @San

        Maksud saya rds/ mutual fund
        HSBC GIF Chinese Equity
        HSBC GIF Indian Equity

        Kebetulan saya kerja di luar negeri, saya invest lewat HSBC, mungkin HSBC indonesia juga ada.

    • konobe

      ukurannya banyak.

      diversifikasi sendiri juga bisa pakai beberapa strategi. Misalnya diversifikasi ala tujuan keuangan (financial planning) atau berdasarkan umur. Atau bisa juga berdasarkan view risiko masing2 pribadi, dll.

      yang paling mudah dan paling banyak dipakai biasanya berdasarkan umur.

      • Kurniawan

        Kalau saya baca article mengenai diversifikasi, kebayakan selalu saham, obligasi dan pasar uang.

        Pertanyaan saya, apakah komoditi seperti emas dan property / rumah tidak bisa dimasukan dalam portfolio ???

      • konobe

        Diversifikasi justru sebaiknya dalam bentuk paper asset dan riil asset. Hanya saja, biasanya paper asset ini komposisinya lebih banyak dan bagi beberapa orang lebih dikenal, jadi lebih banyak pembahasan kesana.

      • alinaprimasari

        Emas dan property bisa dimasukkan dalam portofolio investasi (baca artikel part1).

  3. Sutawijaya

    Ada yang punya infonya?

    Selasa, 20/10/2009 16:14 WIB
    Gelar Akbar Edukasi Pasar Modal Dilaksanakan 2-3 Desember
    Whery Enggo Prayogi – detikFinance

    Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan gelaran akbar Investor Summit & Capital Market Expo 2009 akan diselenggarakan di bulan Desember.

    • alinaprimasari

      Ini event tahunan yang diadakan oleh BEI, seperti tahun lalu, tahun ini diadakan di Pacific Place. Terbuka untuk umum kok, jadi silahkan datang. Nanti klo ada informasi yang jelas saya sampaikan di blog.

      Happy Investing 🙂

  4. Pd th 2008 saham hancur lebur…nyungsep !!! tapi saya selamat dg total investasi masih plus 10 %. Komposisi portfolio –> 60% LM + 30% Saham + 10% Cash
    LM = Logam Mulia, emas batangan

  5. tapi sayangnya perlindungan hukum terhadap masyarakat yang berinvestasi masih kurang. Contoh nyata adalah kasus danareksa Antaboga, dimana pihak BI sudah tau itu bodong , kok ngak ditindak. Saya jadi kurang percaya lagi berinvestasi. Tunggu ada kepastian hukum yang jelas dulu.

    • hehehe…
      kalo menunggu kepastian hukum, koq arahnya jadi kearah gimana, gitu…
      kenapa kita menilai keadaan sekarang ini saja, dan ambil investasi yg sesuai,
      mungkin lebih baik daripada menunggu kepastian hukum yang kita enggak tahu kapan datangnya…
      sementara selama menunggu, uang tabungan kita digerogoti inflasi…

      gimana, coba?

  6. hai teman2 ada investor summit tuh di Ritz Carlton. pada ikutan ga?

    bagus juga kayaknya untuk nambah ilmu mengenai investasi.

    kl mau ikut tapi belum daftar buruan. kemarin aku daftar tapi tempat hampir abis tuh.

  7. anakbetawiasli

    Spada….any body home?
    ni koran sepi amat? pada kemana para punggawa kita yak?
    Hi experts, we’re missing your shares…
    bang Edison harus bertanggung jawab niy…
    kemana ya beliau? sehat kah?
    Wish you all fine.

  8. rizal

    nice….thx 4 all infonya

  9. Setuju sekali Pak, bahwa investasi harus direncanakan, dan kerjakan rencana tersebut. Lalu dalam perjalanan jangan lupa direviuw apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

    Selamat berinvestasi untuk masa depan gemilang

  10. Alex Wijoyo

    Mau nanya nih. Saya sedang mempersiapkan dana pendidikan anak saya. Saya mo dca 17 taon pake DINAR. Saya proteksi pake term life. Cuma msh kepikiran satu hal. Gmn kalo rupiah di sanering, inflasi gila2an ato nilainya nyungsep? Cost effective diversification apa yang temen2 bs saranin. Thanks.

  11. Saya sependapat dengan pernyataan bahwa sekarang adalah waktu yg tepat untuk berinvestasi karena sekarang investasi sangat menguntungkan dan sudah banyak anda muda yang menggunakan nya.
    pojokinvestasi.com

Leave a reply to Alex Wijoyo Cancel reply