New Series of Intelligent Investor @JS

posted by Konobe

Hola… akhirnya saya kembali menulis 😀

Pertama, mohon maaf atas ke-vakum-an para penulis blog selama beberapa bulan ini (sambil akting menyembah).  Semua memiliki kesibukan dan ke”malas”an tersendiri [terutama saya, hehehe… sedang mengalami kebuntuan ide, hix… — Nah lho, ko malah curhat ^^].

Oke, back to the point.

Saat ini  saya sedang berusaha memahami “kitab suci” para investor: Intelligent Investor by Benjamin Graham. Buku yang saya pegang kebetulan adalah seri Inggris edisi tahun 1973 yang sudah dikomentari oleh Jason Zweig. Buku ini memiliki arti yang sangat penting bagi kami karena buku ini yang mendasari lahirnya harian JS oleh Bro Edison (see bagian Investasi dan Spekulasi).

Intelligent Investor by Benjamin Graham

Intelligent Investor by Benjamin Graham

So, dengan niat “sedikit mulia”, saya dan para pengisi blog harian JS ingin mengajak semua pembaca untuk kembali memahami dari awal arti Investor dan Spekulator langsung dari “kitab sucinya”.  Gimana caranya?

Kami mengajak pembaca harian JS untuk sama-sama membaca buku ini dan bertukar pikiran. Nanti, setiap dua minggu sampai sebulan sekali, baik saya atau Alina atau siapapun yang berminat akan mem-post sedikit uraian atau hasil bacaan bab dalam buku tersebut, mulai dari pembukaan. Artikel tersebut juga akan menjadi bahan diskusi terutama untuk bagian yang belum dimengerti. Jadi intinya, kita semua akan belajar bersama-sama 🙂

Karena ini masih berupa ide, ditunggu komentar dan tanggapannya 😉

PS: Bagi yang mau download ebook inggrisnya, bisa langsung ke sini

34 Comments

Filed under Celoteh

34 responses to “New Series of Intelligent Investor @JS

  1. Wah saya sangat setuju sekali.

    saya juga mau bertukar pikiran apa yang saya baca di buku itu.

    tapi saya agak bingung kalo ada beberapa orang yang belum memiliki buku itu. gmn ya?

    saya tau bukunya yang versi indonesia ada di Gramed tapi kayaknya persediaannya mereka tinggal sedikit tuh. kl ada yg belum punya gmn ya?

    • alinaprimasari

      Ga masalah mau pake buku yang versi English ataupun Indonesia, meskipun nanti akan ada perbedaan tafsir bisa kita diskusikan di sini.

      Bagi yang belum punya bukunya, sebaiknya baca bukunya, versi pdfnya juga ada kok. Klopun ga punya jg gpp kan nanti bisa baca sharingan teman-teman yang lain di sini.

      Saya yakin banyak yang punya bukunya tapi tidak dibaca semua, atau meskipun dibaca belum terlalu paham artinya, oleh karena itu dibuatlah program bedah buku ini :-).

      Happy Investing…

    • nah, contohnya saya ini, belum punya bukunya, hehehe.
      udah niat beli tapi belum kesampean…
      (dasar penggemar low cost)

  2. setuju, apalagi saya belum baca buku tersebut. Kalau bisa dibahas teori dan bagaimana praktiknya di Indonesia.

  3. San

    Wah, asik ada jg rencana bedah bukunya! setuju, ikutan… tapi itu cover buku dgn versi yg kupunya lain deh 😦 Tapi isinya samakan? *ngarep*
    So, silahkan para suhu untuk memulai pelajaran 😀

  4. Danny

    Saya beli yg versi bhs indonesia di gramedia, kira2 bs dibahas jg gak ya..?, kyak na lbh lengkap yg inggris na, coz halaman na lbh bnyk

    • konobe

      it’s ok ko Pak. kita sama2 belajar 🙂 Kebetulan saya nanti akan coba pegang dua versi. Inggris dan Indonesia. Well.. let’s see ya 😀

  5. arsyi

    sy mau nanya pak, apa efek penurunan atau kenaikan suku bunga oleh bank sentral spt FED terhadap forex dalam pair EUR/USD? mohon pencerahannya pak.

    kalo pak edi banyak tahu tentang Non Farm Payroll mohon juga pencerahannya pak.

    Selama ini saya tidak begitu mengerti tentang efek News dalam forex trading (selalu meremehkan) dan lebih konsen pada teknikal. dan kini saya mulai mencoba memahami seluk beluk fundamental. trima kasih.

  6. arsyi

    mohon dijelaskan juga tentang perbedaan ketiga defenisi ini, investasi, spekulasi dan trading. trima kasih pak.

    • San

      Bisa diliat diartikel pertama blog ini, bro! Judulnya kalo ga salah ‘INVESTASI VS SPEKULASI’ 😀

    • konobe

      dear, untuk penjelasan ini sebenarnya udah bisa dibaca di bagian Investasi VS Spekulasi lho… Jadi silakan dibaca dulu ya 🙂 nanti kita juga akan membahas ini sesuai dengan babnya.

  7. muhammad sholich

    hmph… saya pernah pegang dan baca halamn2 awal. tapi saya belum meneruskannya, saya pikir mirip prinsip manajemen keuangan (kas adalah raja). memang ada beda spekulator ma investor, karena investor cenderung memiliki saham. tapi saya pribadi kurang setuju dengan model discountednya cashflow. karena kurang merepresentasikan perencanaan. seharusnya investasi yang dilakukan, terutama capex, baru terasa beberapa bulan atau setahun. maka rumus yang menjadi kurang menunjukkan ekspektasi perusahaan

  8. muhammad sholich

    yang kedua, cash flow perusahaan yang disajikan pada laporan keuangan tidaklah benar2 adalah cash milik perusahaan, dalam hal ini terutama laporan konsolidasi. dimana kas anak perusahaan seakan2 dimiliki penuh oleh induk (untuk kasus ini terpaksa memasukkan unsur laba anak sebagai pengurang cashflow operating)

    • San

      Apa maksud pak sholich angka2 n tabel2 dibuku intelligent investor itu? wah, kok jadi berbau akuntansi ya? hiks hiks, mulai disleksia angka makanya pelan2 belajar bagian ini nya. tapi kok aku mendapat kesan baru 2kali khatam baca buku ini kalo salah satu fokusnya adalah pada perubahan mindset. yg melakukan spekulasi bisa sadar n smart dlm berspekulasi. yg menyebut dirinya investor ya bener2 lah dia berinvestasi bukan malah di wilayah abu2 apalagi jg rancu. tapi untuk pembahasan detail laporan keuangan, data akuntansi yg disajikan, kok kayaknya aq ga ketemu part itu ya? mohon penjelasan dan petunjuk krn masih pranubie pisan 😀

  9. wow, udah akuntansi tingkat tinggi, nih.

    sebagai nubie, saya siap menunggu dan menyerap ilmu-ilmu baru ini.

    lanjuut…
    ke intelligent investor…

  10. anakbetawiasli

    Ada ebook versi Indo gak? maap saiah masih gagap kalo kudu baca buku bhs asing…hihi…

  11. Eh aku punya ide gmn kl kita ngumpul,baca bareng&belajar bareng tuh buku inteligent investor?soalnya kl baca sendiri kan suka males ya.(apa aku doang yg merasa begini males ya 😦 ).apalagi kl ada suhu kita bro Edison kyknya makin ngerti deh kita ttg apa yg dimaksud di buku itu.gmn tuh ideku ya mnurut tmn2?

    • konobe

      It’s a good idea Fel. Hanya saja mengingat kesibukan semuanya, ngumpulnya di blog aja yah Fel. Soalnya kalo kumpul secara fisik kayanya saat ini sangat2 tidak memungkinkan ^^

  12. mandy

    sory melenceng dr subyek, cm mo tanya disini ga pernah dibahas saham2 lebih detail ya, cos sy beginner di trading (baru 4 bln),.
    Saat ini rugi bandar, tp msh untung di awal prnah dpt profit (namanya jg org jawa “msh untung”).. Or bung Edison bisa kasih tau blog semacam itu, thanks

    • konobe

      dear, akan lebih baik jika mengunjungi tulisan bagian Investasi VS Spekulasi di blog ini dulu ya 🙂
      FYI, di blog ini kami berusaha lebih pada cara2 untuk investasi dan bukan spekulasi 😀

  13. Mungkin untuk memberi kisi-kisi membaca buku tsb. lebih baik dengan memberi pertanyaan kali ya? misalnya:
    1. apakah yang disebut dengan tindakan investasi? 2. apakah semua pembeli saham otomatis disebut investor?

  14. Gegey

    baru pertama kali nimbrung di JS nih
    salam kenal semuanya ya.

    mantabz x tu idenya bang. kapan mulainya?
    oia bang, ceritanya semua udah punya bukunya belom?
    kan bisa di unduh gratis di sini
    http://www.4shared.com/file/145599352/a4060276/The_Intelligent_Investor__Benjamin_Graham_.html

    tenkiu

  15. Gegey

    maksudnya yang versi indonesianya
    klo inggrisnya kan rada2 gimana gitu

    tengkiu sklai lagi

  16. wah dapat ilmu nich, moga2 dapat ikutan tukar pikiran, suwooon.

  17. parahita

    Benjamin Graham tidak diragukan adalah pelopor value investing. Dengan latar belakang great depression 1929 yang sempat membuat portfolionya berantakan, dia telah berhasil menanamkan fondasi-fondasi value investing. Warren Buffett mungkin adalah muridnya yang paling berhasil.
    Yang tidak banyak diketahui adalah bahwa Buffett memiliki style yang berbeda dengan Graham. Mungkin ada baiknya membaca2 buku Mary Buffett yang berjudul: “Warren Buffett and The Interpretation of Financial Statements” dan “Buffetology”. Di kedua buku tersebut cukup terlihat jelas bagaimana perbedaan style investasi kedua ‘master’ tersebut.
    Jason Zweig sendiri adalah seorang value investor yang mempunyai keunikan tersendiri dalam melakukan stock picking.
    O ya, kemarin ada website menarik mengenai buku ini di grahaminvestor dot com. Saya sekarang sedang asik mengubek2 di sana.
    Value investing di indonesia masih jarang yang menerapkan. Sayang sekali.

    • Konobe

      huwaa.. makasi buat referensinya. Langsung meluncur ke TKP Gan… 😀

    • berarti entar kalo selesai ngebahas intelligent investor, dilanjutin ke buku buffetologi,
      hehehe…

      BTW, alhamdulillah bisa ketemu bro parahita disini…
      sepertinya para Truly Investing Blogger pada lagi rehat kecapekan, nih.

  18. parahita

    Trivia untuk Graham investing style:
    1. Berapa jumlah saham yang dimiliki Ben Graham dalam portfolionya?
    2. Berapa tahun rata2 kepemilikan Ben Graham pada suatu saham?
    3. Apakah Ben Graham berinvestasi pada: a) perusahaan biasa2 saja dengan harga murah atau b) perusahaan bagus dengan harga sewajarnya?

    3 pertanyaan ini sangat fundamental untuk memahami gaya investasi Ben Graham. Pls kasih komentar ya. Tks.

    • 1. eeeeeeh, kayaknya variatif, 7% di coca-cola, atau maksudnya 99% dari seluruh hartanya berupa saham Berkshire Harthaway seri A?
      2. Forever, kecuali beberapa kasus; seperti Petrochina, Moody’s.
      3. Absolutely B (Good company in fair value)

      sorry bung parahita, terlalu semangat ngejawabnya, tapi enggak bisa comment lebih lanjut…

    • 1. portofolio yang disarankan Graham 50%-50% (atau paling tidak obligasi antara 25% -75%) antara saham dan obligasi. untuk menjaga agar kita bisa menjual pada waktu portofolio di saham kita jadi makin besar dibanding obligasi. untuk mencegah agar pada saat jatuhnya harga saham kita tidak terlalu terpuruk
      2. rata-rata saham yang dipegang lebih dari 5 tahun karena yang namanya berinvestasi butuh waktu untuk melihatnya tumbuh
      3. perusahaan biasa-biasa dengan harga murah untuk memberi margin keamanan

Leave a comment