Category Archives: Pembahasan kondisi Ekonomi Makro

E-mail Heboh Mengenai Krisis Ekonomi (tamat)

Ini adalah bagian terakhir dari pembahasan mengenai e-mail Rina Sutarto dan komentar dari Imam Semar. Lagi-lagi, e-mail Rina ditampilkan dalam warna biru, komentar Imam Semar dalam warna merah dan komentar saya dalam warna hitam Continue reading

11 Comments

Filed under Pembahasan kondisi Ekonomi Makro

E-mail Heboh Mengenai Krisis Ekonomi (part 3)

Melanjutkan pembahasan kemarin, hari ini kita akan kembali membedah e-mail Rina Sutarto mengenai Krisis Ekonomi dan juga opini Imam Semar terhadap e-mail tersebut. Sama seperti part 2, e-mail Rina akan saya tampilkan dalam warna biru, opini Imam Semar dalam warna merah, dan pendapat saya akan ditulis dalam warna hitam. Continue reading

9 Comments

Filed under Pembahasan kondisi Ekonomi Makro

E-mail Heboh Mengenai Krisis Ekonomi (part 2)

Hari ini saya akan melanjutkan pembahasan mengenai e-mail Rina Sutarto tentang krisis ekonomi. Yang menariknya, seorang pembaca blog menginformasikan kepada saya bahwa ternyata e-mail tersebut baru-baru ini sudah pernah dibahas di blog Imam Semar. Oleh karena itu, berbeda dengan rencana awal saya yang cuma sekedar akan membahas pandangan Rina Sutarto, saya pikir akan ada baiknya saya membandingkan juga pandangan saya dengan pandangan Imam Semar. 

Agar memudahkan pembaca mengikuti artikel ini, saya akan menggunakan warna untuk membedakan antara opini Rina, Imam Semar dan saya. Opini Rina akan dituliskan dalam warna biru, opini Imam Semar (jika ada) akan dituliskan dalam warna merah, dan opini saya akan dituliskan dalam warna hitam. Pembahasannya juga mungkin tidak akan berurut seperti di dalam e-mail dan ada beberapa bagian yang saya satukan karena tulisannya erat kaitannya. Continue reading

16 Comments

Filed under Pembahasan kondisi Ekonomi Makro

E-mail Heboh mengenai Krisis Ekonomi

Sebenarnya untuk posting hari ini, rencananya saya ingin melanjutkan cerita saya mengenai kisah GM, Ford dan Chrysler. Tetapi setelah memeriksa inbox e-mail saya, saya pikir mungkin ada baiknya topik tersebut saya tunda dulu dan membahas sebuah forward e-mail yang saya terima. Apa isi e-mail tersebut? Secara garis besar, e-mail tersebut berisikan pandangan mengenai Krisis Ekonomi. Selain itu, penulis asli e-mail tersebut, yang nampaknya bernama Rina Sutarto, juga memberikan beberapa saran pribadinya mengenai beberapa hal yang terkait dengan kondisi ekonomi saat ini.

Mengapa saya lalu tertarik untuk membahas e-mail ini?

Alasan pertama adalah tentu saja karena materi bahasannya yang bisa dikatakan erat kaitannya dengan topik yang sering saya bicarakan di blog ini. Selain itu,  tampaknya e-mail tersebut beredar cukup luas dan terus menerus ‘diedarkan’ kembali oleh orang yang menerimanya. Per hari ini, sudah lebih dari 10 kali saya menerima forward e-mail tersebut dari para pembaca blog yang lalu meminta pandangan saya mengenai e-mail tersebut. Continue reading

13 Comments

Filed under Pembahasan kondisi Ekonomi Makro

Apakah Badai Ekonomi Sudah Berlalu?

Pertanyaan di atas mungkin adalah salah satu pertanyaan yang paling populer ditanyakan akhir-akhir ini.

Sebagian orang menjawab pertanyaan tersebut dengan optimisme. Optimisme mereka umumnya didasarkan pada logika bahwa jika melihat situasi saat ini, di mana berita buruk bermunculan di berbagai belahan dunia, sulit rasanya untuk membayangkan bahwa kondisi bisa menjadi lebih jelek lagi. Bagi sebagian orang lainnya, pertanyaan di atas mengundang jawaban pesimis. Mereka belum melihat hal berarti yang bisa menimbulkan perbaikan di kondisi ekonomi dalam jangka waktu dekat ini.

Kira-kira kubu mana yang lebih ‘tepat’? Continue reading

16 Comments

Filed under Pembahasan kondisi Ekonomi Makro, Perencanaan Keuangan

Hati-Hati Mister Bernanke!

WHAT THEY SAID…

May you live in interesting times

Anonim

—–oOo—–

Semoga kau hidup di masa yang menarik‘.

Begitu kira-kira arti dari kutipan di atas. Kutipan di atas seringkali saya baca, tetapi entah di mana. Entah siapa juga yang pertama kali mengucapkan kalimat tersebut. Ketika saya periksa di Wikipedia, ada teori yang mengatakan bahwa sebenarnya kalimat di atas merupakan suatu kutukan Cina kuno. Entah benar atau tidak, tetapi jika benar itu merupakan kutukan, maka berarti sejak dahulu saya telah berharap ‘kutukan‘ tersebut menimpa saya. Saya selalu merasa bahwa ‘hidup di masa yang menarik‘ itu lebih tepat dikatakan sebagai ‘berkah‘ daripada ‘kutukan‘.

Tampaknya hari ini harapan saya terkabul. Continue reading

24 Comments

Filed under Pembahasan kondisi Ekonomi Makro

Fundamental Ekonomi Masih Baik???

Tadi pagi saya membaca satu artikel yang menarik di Harian Kompas. Artikel tersebut berjudul ‘Fundamental Ekonomi Masih Baik‘ (tanpa ??? seperti judul post saya ini) dan ditulis oleh Purbaya Yudhi Sadewa, Chief Economist Danareksa Research Institute. Dalam post ini saya akan coba mengulas artikel tersebut karena di Harian JanganSerakah ini saya juga merangkap sebagai Chief Economist (jabatan saya yang lain di harian ini antara lain: Editor, Personalia, IT Manajer, satpam, operator telepon, office boy/tukang sapu spam, dll)

Dalam artikel di harian Kompas tersebut, ada beberapa hal yang menarik. Tetapi bagi saya, mungkin hal yang paling menarik adalah kesimpulan di paragraf terakhirnya, yaitu :

Memang, dalam jangka pendek masih ada sentimen negatif, yang ditimbulkan oleh kenaikan inflasi, suku bunga, harga minyak yang tinggi, dan dampak sentimen negatif di bursa saham dunia, yang akan membuat IHSG sulit naik secara berkesinambungan. Namun, ini tidak akan berlangsung lama. Dengan fundamental ekonomi yang cukup baik, IHSG lambat laun akan naik secara signifikan. Pada akhir tahun IHSG diperkirakan akan jauh lebih baik dibandingkan saat ini..

Continue reading

15 Comments

Filed under Pembahasan kondisi Ekonomi Makro

Mimpi dan Realita (part 3)

(sambungan dari part 2)

Melanjutkan pembahasan di part satu dan dua, dalam post ini saya akan kembali berbicara seputar keterangan pers Gubernur BI Boediono pada keterangan persnya 5 Juni lalu. Seperti yang telah kita tahu, dalam keterangan pers tersebut, pemerintah menetapkan target inflasi untuk tahun 2009 di tingkat 6,5%±1%. Angka yang dikeluarkan pemerintah ini menurut saya merupakan sebuah angka yang menarik untuk diamati.

Pertama-tama mari kita pertimbangkan angka inflasi untuk tahun 2008 ini, yaitu menurut pemerintah akan sebesar 11,5%-12,5% (yang saya rasa terlalu rendah, dan  kemungkinan besar di atas 15%). Terlepas dari perkiraan mana yang lebih tepat, dari angka-angka inilah kita sebenarnya bisa mendapat suatu “pesan” tersembunyi dari pemerintah. Continue reading

3 Comments

Filed under Pembahasan kondisi Ekonomi Makro

Mimpi dan Realita (part 2)

(sambungan dari part 1)

Beberapa hari lalu, saya telah menulis bagian pertama artikel ini yang membahas mengenai keterangan pers Gubernur BI tentang target inflasi utk tahun ini dan tahun depan. Reaksi dari teman-teman yang membaca post itu cukup beragam. Ada yang jadi takut, ada yang pasrah, ada yang mengeluh, dan ada juga yang “penasaran”. Dalam hal ini, yang membuat mereka “penasaran” adalah jika saya berpendapat bahwa target inflasi tahun ini yang 11,5-12,5% kurang realistis, berapa angka inflasi yang akan terjadi menurut saya?

Dalam post ini sebenarnya saya ingin berbicara mengenai target inflasi pemerintah untuk tahun 2009 yang dikatakan akan berada pada tingkat 1 digit, tepatnya pada tingkat 6,5%±1%. Tetapi mungkin ada baiknya saya awali dulu post ini dengan membahas “estimasi kasar” angka inflasi untuk tahun 2008 ini sebelum melihat ke tingkat inflasi 2009. Continue reading

2 Comments

Filed under Pembahasan kondisi Ekonomi Makro

Mimpi dan Realita (part 1)

WHAT THEY SAID…

Wishful thinking is one thing, and reality another

Jalal Talabani

—–oOo—–

“Mimpi dan Realita adalah dua hal yang berbeda”, begitu kira kira maksud presiden Irak yang saya kutip ini. Kalimat tersebut sangat pas untuk menggambarkan apa yang terlintas dalam pikiran saya ketika menyempatkan diri membaca keterangan pers Gubernur BI 5 juni lalu.

Dalam rapat Dewan Gubernur BI yang terakhir itu, Gubernur Bank Sentral Boediono menyampaikan :

Inflasi pada 2008 kemungkinan akan meningkat pada kisaran 11,5-12,5% (yoy). Namun kami memperkirakan bahwa dengan berbagai kebijakan yang telah dan akan dilakukan, baik oleh Bank Indonesia maupun Pemerintah, inflasi akan kembali mengarah ke satu digit di tahun 2009 pada kisaran 6,5%±1%. Bank Indonesia akan memfokuskan pada upaya meredam dampak tidak langsung dari kenaikan harga BBM dan pangan.

Lalu apa kaitannya keterangan pers ini dengan ucapan Jalal Talabani yang saya kutip di atas? Continue reading

Leave a comment

Filed under Pembahasan kondisi Ekonomi Makro