Tag Archives: Reksadana

Lagi-lagi Pelajaran Bagi Investor (Kasus RBS)

Article by Alina

Pembaca blog masih inget dengan kasus Reksadana “Bodong” Bank Century ? Bank Century menjual produk Reksadana yang dikeluarkan oleh PT Antaboga Delta Sekuritas. Produk ini bernama Investasi Dana Tetap Terproteksi, dana nasabah yang dikumpulkan berkisar antar Rp 1 Triliun – Rp 1,5 Triliun. Di situs BAPEPAM bisa dilihat bahwa ternyata Bank Century tidak termasuk sebagai APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana).

Nah baru-baru ini kasus Reksadana yang bermasalah kembali muncul. Royal Bank of Scotland (RBS) dulu bernama ABN AMRO, dituduh melakukan penipuan kepada sekitar 1.500 nasabahnya senilai Rp 1,4 triliun. Pihak RBS melalui marketingnya menawarkan produk tersebut kepada para nasabahnya dengan nama Dana Prima dan menjelaskan bahwa produk tersebut adalah Reksadana Terproteksi. Produk ini sendiri dikatakan pihak RBS merupakan keluaran dari PNM Asset Management. Continue reading

25 Comments

Filed under Pemikiran tentang Investasi

PELAJARAN DARI CERITA HOROR REKSADANA ‘BODONG’ BANK CENTURY

Di pekan ini, cerita bank Century memasuki bab baru yang lebih menakutkan dari cerita horor. Ternyata selama ini, Bank Century dalam operasinya juga melakukan penjualan reksadana padahal bank ini tidak mempunyai perizinan untuk menjual Reksadana. Ketika saya cek ke situs Bapepam, Bank Century tidak terdaftar sebagai APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana).

Kisah seram ini lalu ternyata berkembang menjadi lebih menyeramkan lagi. Salah satu reksadana yang dijual oleh Bank Century merupakan reksadana ‘bodong’, alias reksadana yang dibuat tanpa seizin Bapepam. Reksadana yang bermasalah ini dijual dengan nama Investasi Dana Tetap Terproteksi dan dikeluarkan oleh PT. Antaboga Delta Sekuritas. Hebatnya lagi, produk ini kabarnya sudah dijual sejak tahun 2001. Kini dikabarkan bahwa bahwa Rp 1 Triliun – Rp 1,5 Triliun milik nasabah bank Century terkena masalah seputar produk ini.

Jika teman-teman pembaca berpikir bahwa cerita ini berakhir di sini, maka anda salah besar, karena masih ada sisi menarik lainnya. Per 30 September 2008, PT. Antaboga Delta Sekuritas tercatat sebagai salah satu pemegang saham terbesar Bank Century (dengan total kepemilikan 7,44%).

Continue reading

40 Comments

Filed under Pemikiran tentang Investasi

Kresna Index 45: Edison Pergi Ke Pasar…. (LAGI) Part 2

(bersambung dari part 1)

Dalam part 1, saya telah bercerita tentang beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prospektus Reksadana Kresna Index 45. Kini cerita akan saya lanjutkan mengenai ‘jalan-jalan’ saya ke kantor Reksadana Index 45. Continue reading

55 Comments

Filed under Instrumen Investasi

Kresna Index 45: Edison Pergi Ke Pasar…. (LAGI) Part. 1

Teman-teman pembaca lama mungkin masih ada yang ingat dengan artikel ‘Edison Pergi Ke Pasar’ yang pertama di blog ini. Jika ketika itu saya pergi ke ‘pasar‘ untuk melihat-lihat kondisi pasar perdana ORI 5, maka kali ini saya berangkat ke ‘pasar‘ untuk mengorek lebih jauh mengenai produk Reksadana  Indeks baru, yaitu Kresna Index 45.

Selain ‘pasar’ yang tidak sama, ‘jalan-jalan‘ kali ini juga mempunyai perbedaan lainnya dengan artikel yang dahulu. Jika dahulu saya ‘jalan-jalan‘ sendirian, maka kali ini saya sempat mengajak teman-teman pembaca blog untuk ikut jalan-jalan bersama saya. Sayangnya tidak banyak yang bisa datang, sehingga pada akhirnya saya hanya ditemani oleh Putrie_kmps dan Rakhmi.

Lalu bagaimana hasil ‘jalan-jalan’ saya kali ini? Continue reading

11 Comments

Filed under Instrumen Investasi

Prospektus Reksadana Kresna Indeks 45

Salah satu ‘kebiasaan’ yang sering saya temukan pada para calon Investor adalah enggan untuk membaca prospektus. Untuk mendapatkan informasi tentang suatu produk investasi, banyak calon investor yang terbiasa semata-mata mengandalkan orang lain, baik itu teman, saudara, ataupun marketing dari produk tersebut (ini yg paling berbahaya). Akibatnya, para calon investor tersebut tidak memahami penuh produk tersebut serta resiko yang terkait di antaranya. Biasanya acap kali cerita seperti ini berakhir dengan ‘air mata’ calon investor tersebut (seperti cerita ini misalnya)

Oleh sebab itu, untuk kali ini saya ingin melakukan sesuatu yg ‘lain‘ di sini. Continue reading

18 Comments

Filed under Instrumen Investasi

EVENT: Presentasi Reksadana Kresna Indeks 45

Salah satu keluhan utama saya mengenai dunia Index Investing di Indonesia adalah sedikitnya pilihan yang tersedia bagi para index investor dibandingkan dengan di negara maju seperti Amerika. Selama ini para investor yang tertarik untuk melakukan index investing hanya bisa memilih di antara Reksadana DINAR dan ETF R-LQ45X, di mana dalam artikel yg lalu saya telah mencoba melakukan perbandingan kelebihan & kekurangan keduanya.

Kurang ‘ramai’-nya dunia Index Investing Indonesia, pada akhirnya tentunya akan merugikan para investor karena rendahnya ‘kompetisi’ antara instrumen itu. Oleh karena itu, ketika seorang pembaca blog menyampaikan kepada saya bahwa telah datang sebuah wajah baru di dunia index investing Indonesia, sejujurnya saya merasa ‘excited’ sekali. Harapan saya adalah bahwa dengan adanya ‘pendatang baru’ di dunia Index Investing ini, akan terjadi persaingan yang lebih sehat yang tentunya akan menguntungkan bagi para Investor.

‘Pendatang baru’ di dunia Index Investing Indonesia yang ingin saya bicarakan kali ini adalah Reksadana Kresna Index 45. Produk Reksadana ini dikeluarkan oleh Kresna Securities (Kresna Graha Sekurindo TBK). Continue reading

36 Comments

Filed under EVENT

Reksadana DINAR vs ETF R-LQ45X (part 2)

(sambungan dari part 1)

Di bagian pertama dari artikel ini, kita telah melihat perbandingan biaya ‘masuk’ antara reksadana DINAR dan ETF R-LQ45X. Dari pengamatan terhadap angka ‘resmi’  di atas kertas (prospektus), ETF R-LQ45X lebih unggul karena biaya ‘masuk’-nya lebih murah (berupa komisi broker sebesar 0,17%) dibandingkan dengan biaya ‘masuk’ reksadana DINAR (2%). Tetapi bagaimana kenyataan di lapangan? Continue reading

49 Comments

Filed under Instrumen Investasi

Reksadana DINAR vs ETF R-LQ45X

Teman-teman blog yang telah lama mengikuti blog ini mungkin sudah tidak asing lagi dengan rekomendasi saya terhadap Index Investing. Dalam artikel lama di blog ini, saya telah menceritakan tentang apa itu index investing, serta mengapa bagi kebanyakan orang index investing merupakan pilihan terbaik.

Saat ini di Indonesia, ada dua jalan untuk berinvestasi di saham melalui index investing, yaitu melalui reksadana DINAR (Danareksa Indeks Syariah) dan ETF Index R-LQ45X. Dalam artikel kali ini, saya akan mencoba mengadakan perbandingan antara dua instrumen tersebut sebagai bahan pertimbangan bagi teman-teman yang tertarik untuk melakukan index investing. Continue reading

22 Comments

Filed under Instrumen Investasi

Investor Pasif dan Bogleheads

WHAT THEY SAID…

Jangan mencoba mencari jarum dalam jerami. Beli saja jeraminya

John Bogle

—–oOo—–

Investor, menurut Ben Graham, dapat dibagi ke dalam dua golongan : Investor Aktif dan Investor Pasif. Penggolongan ini sendiri tidak mempunyai artian/konotasi positif ataupun negatif, dalam hal ini “Pasif” bukanlah berarti jelek dan “Aktif” juga bukan berarti bagus.

Investor Pasif, dalam hal ini adalah tipe Investor yang dalam menjalankan investasinya mengutamakan keamanan modal pokok, serta (tidak kalah pentingnya) kebebasan dari segala “kerepotan” (dalam mengelola investasinya)

Investor Aktif, di lain pihak, adalah tipe Investor yang bersedia mencurahkan waktu dan pikiran untuk menseleksi instrumen investasi yang AMAN. Sebagai imbalan atas “keringat”-nya ini, seorang investor bisa mengharapkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Investor Pasif. (Perlu ditekankan di sini, bahwa untuk “tingkat keuntungan yang lebih tinggi” ini baru sekedar “bisa mengharapkan” dan bukan “dijamin”) Continue reading

11 Comments

Filed under Pemikiran tentang Investasi

Berkenalan dengan Reksadana

WHAT THEY SAID…

If we do not hang together, we will all hang separately

Benjamin Franklin

—–oOo—–

Saya teringat sewaktu SD dahulu uang jajan saya Rp 100. Di sekolah saya dulu, dengan jumlah uang itu, saya dihadapkan kepada dua pilihan jajanan : nasi uduk, yang nilai lebihnya adalah bisa membuat kenyang atau kerupuk bangka, yang nilai lebihnya adalah “enaaak” (biasa, anak kecil paling suka kerupuk).

Setiap hari saya selalu dipusingkan oleh “dilema” itu, sampai suatu hari saya menemukan solusinya. Saya bersama teman saya yang uang jajannya juga sebesar Rp 100 menggabungkan “kekuatan” lalu membeli nasi uduk DAN kerupuk. Nasi uduk dan kerupuk itu lalu kami bagi dua, sehingga masing-masing bisa menikmati kerupuk tetapi juga tetap lumayan kenyang.

Solusi cemerlang ini berjalan mulus hingga suatu hari kami berkelahi karena suatu hal yang sangat penting (“hal yang sangat penting” itu bernama Melly, anak baru dari Sukabumi). Setelah perkelahian itu, saya kembali harus menghadapi permasalahan memilih antara nasi uduk dan kerupuk bangka.

—–o0o—–

Reksadana, jika disederhanakan, tidaklah berbeda dari apa yang saya dan teman saya lakukan di atas (yang saya maksud di sini adalah menggabungkan “kekuatan” uang, bukan berkelahi memperebutkan Melly). Continue reading

16 Comments

Filed under Instrumen Investasi